Kesehatan Kita

Kesehatan Kita - Berjalan-jalan mungkin menjadi senjata ampuh, terutama bagi wanita dalam memerangi stroke. Ini merupakan suatu aktifitas fisik yang paling mudah untuk dilakukan. Wanita yang berjalan-jalan selama dua jam atau lebih dalam seminggu memiliki resiko lebih rendah terkena stroke daripada mereka yang berjalan-jalan selama kurang dari dua jam seminggu, atau bahkan tidak sama sekali. Sebuah penelitian melibatkan lebih dari 39.000 wanita berusia 45 tahun yang dimulai pada tahun 1992-1995. Tindak lanjut yang dilakukan selama hampir 12 tahun, 579 perempuan mengalami stroke. Terdapat 473 stroke iskemik, tipe paling umum yang disebabkan oleh penyumbatan atau gumpalan pada pembuluh yang memasok darah ke otak, dan 102 stroke hemoragik atau stroke akibat pecahnya pembuluh darah di otak. Para peneliti menemukan, perempuan yang paling aktif dalam penelitian, 17% lebih cenderung menderita stroke. Dibandingkan dengan wanita yang tidak berjalan, wanita yang berjalan-jalan dua atau lebih jam seminggu mengurangi risiko dari setiap jenis stroke sebesar 30%. Berjalan-jalan tampaknya bisa menurunkan resiko stroke iskemik.

Pengamatan ini jelas menambah bukti bahwa aktifitas intensitas moderat seperti jalan cepat bermanfaat bagi pengurangan risiko stroke. Penelitian ini bersifat observasional, akan tetapi tim penelitian mengontrol dengan baik faktor resiko lain untuk stroke, seperti merokok. Penelitian ini secara klinis penting karena efek samping dari stroke yang sangat fatal, meliputi mobilitas berkurang, kesulitan bicara dan kehilangan memori. Stroke adalah penyebab utama kematian ketiga di Amerika Serikat, setelah penyakit jantung dan kanker. Penelitian ini memberikan bukti lain mengapa orang harus bergerak dan beraktifitas.