Kesehatan Kita

Kesehatan Kita - Diabetes (diabetes mellitus) digolongkan sebagai gangguan metabolisme. Metabolisme mengacu pada cara tubuh kita menggunakan makanan yang dicerna untuk energi dan pertumbuhan. Sebagian besar dari apa yang kita makan dipecah menjadi glukosa. Glukosa adalah suatu bentuk gula dalam darah, ini adalah sumber utama bahan bakar bagi tubuh kita. Ketika makanan kita dicerna, glukosa akan mencari jalan ke dalam aliran darah. Sel kita menggunakan glukosa untuk energi dan pertumbuhan. Namun, glukosa tidak bisa masuk ke dalam sel tanpa kehadiran insulin, insulin memungkinkan sel-sel tubuh mengambil glukosa.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Setelah makan, pankreas melepaskan insulin secara otomatis untuk memindahkan glukosa yang ada dalam darah ke dalam sel, dan menurunkan tingkat gula darah.

Seseorang dengan diabetes memiliki kondisi di mana jumlah glukosa dalam darah terlalu tinggi (hiperglikemia). Hal ini karena tubuh tidak cukup memproduksi insulin, tidak menghasilkan insulin, atau sel-sel yang tidak merespon ke pankreas dengan benar untuk memproduksi insulin. Hal ini menyebabkan terlalu banyak glukosa menumpuk di dalam darah. Glukosa darah berlebih ini akhirnya lolos keluar dari tubuh dalam . Jadi, meskipun darah telah banyak glukosa, sel-sel tidak mendapatkan untuk energi penting dan kebutuhan untuk pertumbuhan.

Ada tiga jenis diabetes:
1. Diabetes Tipe 1: tidak ada produksi insulin sama sekali.
2. Diabetes Tipe 2: tidak memproduksi insulin yang cukup, atau insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
3. Gestational Diabetes: terjadinya diabetes hanya selama kehamilan.
Diabetes Jenis 1 dan 2 adalah kondisi medis yang kronis, ini berarti terjadi terus-menerus dan abadi. Gestational Diabetes biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah kelahiran anak.

Semua jenis diabetes bisa ditangani walaupun untuk Tipe 1 dan Tipe 2 akan diemban seumur hidup. Pasien biasanya akan menerima insulin reguler, yang menjadi pengobatan sejak tahun 1921. Perawatan untuk pasien dengan diabetes (terutama untuk Tipe 1) disuntik insulin, ditambah beberapa makanan dan latihan fisik reguler. Pasien dengan Tipe 2 biasanya diobati dengan tablet, latihan dan diet khusus, akan tetapi terkadang suntikan insulin juga diperlukan.

Orang yang mengidap diabetes biasanya kurang menyadari bahwa dia menderita diabetes karena tidak terlalu dirasakan. Namun demikian diabetes memiliki potensi resiko komplikasi yang cukup besar, sehingga perlu diwaspadai sejak dini. Berikut ini adalah gejala umum yang sering dijumpai.
1. Sering buang air kecil.
Ketika ada terlalu banyak glukosa (gula) dalam darah, akan berakibat buang air kecil lebih sering. Jika insulin tidak efektif, atau tidak ada sama sekali, ginjal tidak dapat menyaring kembali glukosa ke dalam darah. Ginjal akan mengambil air dari darah untuk mencairkan glukosa dalam darah, yang pada gilirannya mengisi kandung kemih.
2. Rasa haus berlebihan.
Jika buang air kecil lebih dari biasanya, maka tubuh perlu mengganti cairan yang hilang. Hal ini secara otomatis akan merangsang rasa haus dan minum lebih dari biasanya.
3. Rasa lapar
Ketika insulin dalam darah tidak berfungsi sebagaimana mestinya, atau tidak ada sama sekali, dan sel-sel dalam tubuh tidak mendapatkan energi yang mereka butuhkan, tubuh akan bereaksi dengan mencoba untuk menemukan lebih banyak energi dari makanan dan akan merangsang rasa lapar.
4. Berat badan meningkat.
Hal ini berkaitan dengan dengan gejala diatas (rasa lapar).
5. Penurunan berat badan yang tidak wajar.
Biasanya ini terjadi pada penderita diabetes Type 1. Ketika tubuh tidak membuat insulin, maka akan mencari sumber energi lain (sel-sel tidak memperoleh glukosa). Otot jaringan dan lemak akan dipecah untuk energi. Untuk Tipe 1 biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tipe 2 lebih bertahap, penurunan berat badan lebih terlihat pada Tipe 1.
6. Sering kelelahan.
Jika insulin tidak berfungsi sebagaimana mestinya, atau tidak ada sama sekali, glukosa tidak akan memasuki sel-sel Anda dan menyediakan energi. Ini akan membuat penderita merasa lelah dan lesu.
7. Luka dan memar yang lama sembuhnya.
Bila terdapat banyak kadar glukosa dalam darah mengakibatkan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan akan menjadi rusak. Hal tersebut juga berefek pada kemampuan untuk mencegah infeksi.